damaikan hidup ini

damaikan hidup ini
aghaku sayang

Senin, 22 April 2013

Sebelum Mengeluh

 Postingan diambil dari fb tetangga

11 Hal Yang Harus Kamu Ingat Sebelum Mengeluh
1. Hari ini sebelum kamu mengatakan kata-kata yang tidak baik, Pikirkan tentang seseorang yang tidak dapat berbicara sama sekali

2. Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, Pikirkan tentang seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

3. Sebelum anda mengeluh tidak punya apa-apa, Pikirkan tentang seseorang yang meminta-minta dijalanan.

4. Sebelum kamu mengeluh bahwa kamu buruk, Pikirkan tentang seseorang yang berada pada tingkat yang terburuk didalam hidupnya.

5. Sebelum kamu mengeluh tentang suami atau istri mu. Pikirkan tentang seseorang yang memohon kepada Tuhan untuk diberikan teman hidup.

6. Hari ini sebelum kamu mengeluh tentang hidupmu, Pikirkan tentang seseorang yang meninggal terlalu cepat.

7. Sebelum kamu mengeluh tentang anak-anakmu, Pikirkan tentang seseorang yang sangat ingin mempunyai anak tetapi dirinya mandul.

8. Sebelum kamu mengeluh tentang rumahmu yang kotor karena pembantumu tidak mengerjakan tugasnya, Pikirkan tentang orang-orang yang tinggal dijalanan.

9. Sebelum kamu mengeluh tentang jauhnya kamu telah menyetir, Pikirkan tentang seseorang yang menempuh jarak yang sama dengan berjalan

10. Dan disaat kamu lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu, Pikirkan tentang pengangguran, orang-orang cacat yang berharap mereka mempunyai pekerjaan seperti anda.

11. Sebelum kamu menunjukkan jari dan menyalahkan orang lain, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun yang tidak berdosa.

ﻓﺒﺄﻱ ﺍﻻﺀ ﺭﺑﻜﻤﺎ ﺗﻜﺬﺑﺎﻥ
(Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustai ??)

Maka bersyukurlah..
Alhamdulillahi Rabbil’alamiin..

Pelajaran dari Menyertai Orang-orang Shalih

Pelajaran dari Menyertai Orang-orang Shalih

Kisah Orang Shalih
Pada suatu hari, Syaqiq al-Balkhi –beliau termasuk salah seorang dokter hati- berkata kepada muridnya, Hatim al-Asham, “Apa yang telah engkau pelajari dariku sejak menyertaiku (selama 30 tahun)?”

Hatim al-Asham menjawab, “Ada enam hal:

Pertama, saya melihat orang-orang masih ragu mengenai rezeki. Tidak ada di antara mereka melainkan kikir terhadap harta yang ada di sisinya dan tamak terhadap hartanya. Lantas saya bertawakkal kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala berdasarkan firman-Nya:

“Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya.” (QS. Hud: 6)

Karena saya termasuk makhluk bergerak, maka saya tidak peru menyibukkan hatiku dengan sesuatu yang telah dijamin oleh Dzat yang Maha Kuat dan Kokoh.”

Beliau berkata, “Engkau benar.”

Kedua, saya memandang bahwa setiap orang mempunyai teman yang menjadi tempat baginya untuk membuka rahasia dan mencurahkan isi hatinya. Akan tetapi mereka tidak akan menyembunyikan rahasia dan tidak mampu melawan takdir. Oleh karena itu, yang saya jadikan sebagai teman ialah amal shalih agar dapat menjadi pertolongan bagiku pada saat dihisab, mengokohkanku di hadapan Allah Azza wa Jalla, serta menemaniku melewati shirath.

Lalu beliau berkata, “Engkau benar.”

Ketiga, saya memandang bahwa setiap orang mempunyai musuh. Lalu saya merenung. Ternyata orang yang menggunjingku bukanlah musuhku, bukan pula orang yang berbuat zhalim kepadaku, dan bukan pula orang yang berbuat buruk kepadaku. Sebab, dia justru memberi hadiah kepadaku dengan amal-amal kebaikannya dan memikul perbuatan-perbuatan burukku. Akan tetapi, musuhku ialah sesuatu yang pada saat saya melakukan ketaatan kepada Allah, dia membujukku berbuat maksiat kepada-Nya. Hal tersebut adalah iblis, nafsu, dunia, dan keinginan. Oleh karena itu, saya menjadikan hal tersebut sebagai musuh, saya menjaga dirinya, dan saya mempersiapkan diri untuk memeranginya. Maka, saya tidak akan membiarkan salah satu dari semua itu mendekati saya.

Lalu beliau berkata, “Engkau benar.”

Keempat, saya memandang bahwa setiap orang hidup adalah orang yang dicari sedangkan malaikat Maut adalah pihak yang mencari. Oleh karena itu, saya mencurahkan diri saya untuk bertemu dengannya. Sehingga, ketika dia telah datang, saya dapat bersegera berangkat dengannya tanpa rintangan.”

Lalu beliau berkata, “Engkau benar.”

Kelima, saya melihat orang-orang saling mencintai dan saling membenci. Saya melihat orang yang mencintai tidak memiliki sedikit pun terhadap orang yang dicintainya, lalu saya merenungkan sebab cinta dan benci. Saya tahu bahwa sebabnya ialah keinginan dan dengki. Saya menyingkirkannya dari diri saya dengan menyingkirkan hal-hal yang menghubungkan antara diri saya dengannya, yaitu syahwat. Oleh karena itu, saya mencintai seluruh kaum muslimin. Saya hanya ridha kepada mereka sebagaimana saya ridha terhadap diri sendiri.

Lalu beliau berkata, “Engkau benar.”

Keenam, saya memandang bahwa setiap orang yang bertempat tinggal pasti meninggalkan tempat tinggalnya dan sesunguhnya tempat kembali setiap orang yang bertempat tinggal ialah alam kubur. Oleh karena itu, saya mempersiapkan semua amal perbuatan yang mampu saya lakukan yang dapat membuatku gembira di tempat tinggal yang baru yang di belakangnya tidak lain adalah surga atau neraka.

Kemudian Syaqiq al-Balkhi berkata, “Itu sudah cukup. Lakukanlah semua itu sampai mati.”

Via Allah Tujuanku

Semoga bermanfaat,silakan share semoga bermanfaat
dan menginspirasi dan menjadi renungan bagi sahabat yang lainnya.

Kamis, 18 April 2013

Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....

Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....
Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....

Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....
Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....
Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....
Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....
Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....
Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....
Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....
Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....
Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....
Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....
Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....
Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....
Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....
Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....
Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....
Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....
Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....
Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....
Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....
Astaghfirullohal'adzim.....semoga Allah ampuni dosa2ku.....